Murdianah,SP

Guru di SMKN 1 Pringgasela Lombok Timur NTB. Bersama kanker terus belajar, berjuang, menentang dan menang. Hidup menjadi manusia baru...

Selengkapnya
Navigasi Web

TAK ADA NASKAH YANG TAK RETAK

TAK ADA NASKAH YANG TAK RETAK (154)

#tantangangurusiana

Kali ini materi webinar yang saya ikuti tentang pentingnya self editing bagi penulis. Untuk melawan lupa, saya memutuskan menyimpannya di sini. Meski saya tahu di MGI tempatnya berkumpul para penulis beken dan keren, namun pasti ada juga yang baru saja mencoba belajar menulis seperti saya.

Self editing atau swasunting adalah penyuntingan mandiri atau dalam kata lain, penulis mengedit tulisannya sendiri sebelum diserahkan kepada penerbit. Jadi dalam hal ini, penulis tidak hanya sekedar mengandalkan editor yang ada di penerbit saja. Tujuannya apa? Tujuannya yaitu agar penulis bisa memahami standar kepenulisan yang diminta oleh penerbit. Selain itu, juga agar naskahnya lebih rapi. Jika naskah rapi selain enak di baca, juga enak di pandang mata.

Naskah yang sudah rapi, apabila masuk ke meja editor, proses editingnya tentu juga akan lebih cepat. Nah selain memberi keuntungan karena proses naskah yang akan kita terbitkan nantinya bisa lebih cepat selesai. Sebab secara sadar atau tidak kita sudah meringankan sedikit beban yang di pikul para editor aksara.

Bayangkan saja jika naskah yang masuk sebutlah berantakan. PUEBE amburadul, kalimat tidak efektif di sana sini, typo bertebaran, ditambah lagi penulisan narasi yang tidak berpatok dengan KKBI. Berapa lama naskah akan stuck di tangan editor? Alhamdulillah editor-editor kita di MGI baik hati dan tidak sombong semua ya?!

Ada 5 hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan self editing

1. Jangan cepat puas dengan draf pertama

Draf pertama itu ibarat sayur yang masih belum dibumbui garam. Atau ibarat adonan roti yang belum mengembang maksimal. Perlu beberapa menit lagi untuk mengaduk atau mixer agar mengembang dengan sempurna. Coba baca ulang dan perhatikan secara seksama, cari kesalahan kosakata atau penulisan lain. Disarankan untuk membaca naskah dengan keras, supaya memudahkan kita dalam menemukan kesalahan-kesalahan. Maksudnya keras yaitu teliti dalam membaca naskah.

2. Hindari jatuh cinta pada karya sendiri

Biasanya, ada penulis yang terlalu memuja hasil karyanya. Merasa tulisannya sudah bagus. Namun bagus saja tidak cukup. Jatuh cinta ini memicu rasa egoisme. Cenderung eman dan enggan mengakui bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaklogisan dalam karya yang dibuat. Maka sulit menerima kritik dan saran dari orang lain.

3. Perdalam PUEBEI dan KKBI

Aplikasi PUEBEI dan KKBI bisa di dapatkan di playstore. Jangan sampai ada yang bilang tidak bisa memperdalam PUEBEI dan KKBI karena tidak punya bukunya. Perlunya belajar PUEBEI dan KKBI untuk mengetahui letakk kesalahan dalam tulisan kita. Misalnya kesalahan tanda baca, penulisan dialog, kata baku dan lain-lain.

4. Perkaya diksi (pilihan kata)

Salah satu sisi lain yang tidak kalah penting adalah pengayaan terhadap perbendaharaan kata. Perbendaharaan kata membuat kalimat yang dihadirkan mengalir luwes dan tidak monoton. Penuh variasi untuk menghindari kebosanan pembaca akibat sering menemukan pengulangan kata yang sama. Banyak cara untuk menemukan diksi yang keren, salah satunya dengan membaca karya milik orang lain

5. Memangkas kalimat yang tidak efektif

Tujuannya apa? Agar pembaca tidak bingung membaca tulisan yang kita buat. Selain itu, pemangkasan serangan “aku” juga perlu diperhatikan, khusunya unyuk tulisan yang menggunakan sudaut pandang orang pertama (PoV 1).

Nah, itulah beberapa point materi yang dapat saya rekam di webinar bersama salah satu penerbit buku Indonesia. Ini sangat penting bagi saya sebagai penulis pemula yang benar-benar buta akan ilmu kepenulisan. Mungkin ada yang sama dengan saya? Semoga ada manfaatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa. Dapat ilmu pagi ini. Terima kasih.

09 Jul
Balas

Sama2 pak guru

09 Jul

PUEBI dan KBBI yang betul, ada typo Bun tertulis PUEBEI dan KKBI. Ulsannya keren

09 Jul
Balas

Terimakasih koreksinya bunda

09 Jul

Trimaksih ilmu nya Bu... Barakallah

09 Jul
Balas

Sama-sama pak guru. Terimakasih

09 Jul

Rancak Bana,

09 Jul
Balas

Kalau bahasa lombok artinya bagus sekali ya pak guru heee

09 Jul

Luar biasa. Terimakasih atas ilmunya .

09 Jul
Balas

Sama2 pak guru

09 Jul

Terimakasih share ilmunya dinde. Semoga menambah catatan amal salih dinde. Barokallah

09 Jul
Balas

Aamiin bundaku sayang

09 Jul

Terimakasih telah berbagi, sukses selalu ya

09 Jul
Balas

Sukses selalu juga buat bunda

09 Jul

betul bu... yg repot kayaknya kalau jatuh cinta dengan karya sendiri... merasa keren.... semoga kita terhindar yaa dari rasa seperti itu... kalau saya lihat yg seperti itu susah dikasih masukan untuk tulisannya

09 Jul
Balas

Aamiin,,terimaksih bundaku

09 Jul

Mantap buk..

10 Jul
Balas

Mantap Bun, trims infox sangat bermabfaat

09 Jul
Balas

Mantap ulasannya. Terima kasih tipsnya Bu Mur

09 Jul
Balas

Mantap bu

09 Jul
Balas

Mantap bu

09 Jul
Balas

Mantap bu

09 Jul
Balas



search

New Post